Misteri tubuh pendeta dan orang kedua yang disiksa ditemukan di dekat perbatasan Meksiko dua hari setelah menghilang

Misteri tubuh pendeta dan orang kedua yang disiksa ditemukan di dekat perbatasan Meksiko dua hari setelah menghilang

MISTERI seputar penemuan dua mayat, salah satunya adalah milik seorang pendeta Katolik, di sepanjang perbatasan AS-Meksiko.

Jose Guadalupe Rivas Saldaña, 57, melayani lebih dari 20 tahun di Gereja San Judas Tadeo di Tecate, Baja California sebelum kematiannya yang misterius pada bulan Mei

4

Mayat José Guadalupe Rivas Saldaña ditemukan di dekat perbatasan AS-Meksiko dua hari setelah dia dilaporkan hilangKredit: Situs web Keuskupan Agung
Imam itu mengelola tempat penampungan migran di Tecate, terletak 40 mil tenggara pusat kota San Diego

4

Imam itu mengelola tempat penampungan migran di Tecate, terletak 40 mil tenggara pusat kota San DiegoKredit: Telemundo Houston

Pastor tersebut mengelola Casa del Migrante, sebuah tempat penampungan migran di Tecate, yang terletak di selatan perbatasan Meksiko, 60 kilometer tenggara pusat kota San Diego.

Dia dilaporkan hilang setelah terakhir terlihat pada 15 Mei. Hilangnya dia mendorong jaksa agung negara bagian setempat untuk melakukan penyelidikan.

Penyelidikan berubah menjadi penyelidikan pembunuhan ganda ketika pihak berwenang menemukan Rivas Saldaña tewas akibat cedera kepala di pinggiran Tecate, menurut Nexstar Media Group’s Laporan perbatasan.

Ada tanda-tanda bahwa pastor tersebut telah disiksa, lapor outlet berita tersebut, mengutip Infovaticana, sebuah kantor berita yang berbasis di Vatikan di Roma.

Tubuh orang kedua dipukuli hingga tak bisa dikenali lagi Kantor Berita Katolik dilaporkan.

Belum ada rincian lebih lanjut mengenai korban kedua atau identitasnya yang dirilis.

Rivas Saldaña adalah anak keempat dari 10 bersaudara.

Dia ditahbiskan oleh Uskup Luis Morales Reyes dari Torreón pada tanggal 29 Oktober 1994, menurut Catholic News Agency.

Pemimpin Keuskupan Agung Tijuana, Uskup Agung Francisco Moreno Barron, memberikan penghormatan kepada Rivas Saldaña dalam kebaktian gereja setelah berita kematiannya.

Moreno Barrón berkata bahwa pastor itu “kembali ke rumah Bapa”.

Dia kemudian, saat berbicara dengan media, menuntut agar Kantor Kejaksaan Agung Baja California menemukan siapa yang bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut.

“Mari kita berdoa kepada Bapa Surgawi kita agar mengasihani dia, dan agar dia segera menikmati Tanah Air Surgawi. Beri dia, Tuhan, istirahat abadi dan semoga cahaya abadi menyinari dia. Beristirahatlah dalam damai,” kata Moreno Barrón.

Sejauh ini, belum ada tersangka yang diidentifikasi atas kematian kedua pria tersebut.

Sebuah film dokumenter yang diproduksi oleh Vatican News menemukan bahwa setidaknya 47 pekerja pastoral Gereja Katolik telah dibunuh di Meksiko sejak tahun 2005.

Negara ini tercatat sebagai salah satu negara paling berbahaya di dunia bagi para ulama.

Jenazah pastor lain di Keuskupan Agung Tijuana ditemukan pada Oktober 2018. Pastor Ímar Arturo Orta ditemukan di dalam mobil yang ditinggalkan dengan banyak luka tembak.

Pria yang jenazahnya ditemukan di dekat rumah pendeta itu belum dapat diidentifikasi secara publik

4

Pria yang jenazahnya ditemukan di dekat rumah pendeta itu belum dapat diidentifikasi secara publikKredit: Telemundo Houston
Meksiko dikatakan sebagai salah satu negara paling berbahaya bagi para pekerja spiritual

4

Meksiko dikatakan sebagai salah satu negara paling berbahaya bagi para pekerja spiritualKredit: Telemundo Houston

Kami membayar untuk cerita Anda!

Punya cerita untuk tim The Sun?


Singapore Prize